oleh

150 Nakes di Depok Positif Covid-19

Depok – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, sampai dengan Minggu (20/2/2022) kurang lebih 150 tenaga kesehatan (nakes) di wilayah itu terinfeksi virus Corona.

Namun, katanya, jumlah itu masih dalam tahap identifikasi. “Ini kita masih identifikasi (data sementara) sudah lebih 150-an,” kata Dadang dalam keterangan persnya, dilansir beritasatu.com.

Dadang menyebut kasus Covid-19 di Kota Depok masih terus merangkak naik. Data terakhir yang dihimpun olehnya, kasus aktif saat ini sudah diangka 33.357 kasus, dengan rata-rata peningkatan kasus harian di atas 1.000 kasus.

Baca Juga  Harga Bitcoin Mencetak Rekor Tertinggi

Positivity rate kita 35% dan untuk BOR hari ini kita sedang juga untuk menambah ketersediaan terutama untuk tempat isolasi,” lanjut Dadang.

Dadang mengatakan, salah satu upayanya adalah terus menambah ketersedian tempat tidur khusus Covid-19 di rumah sakit maupun di tempat isolasi.

“Saat ini dari 888 bed yang tersedia di rumah sakit, itu terisi 466 dengan BOR untuk isolasi 52,48%. Untuk ICU-nya (keterisian) BOR-nya (capai) 58,21%,” kata Dadang.

Baca Juga  Ekspedisi Geopark Kaldera Toba – HPN SMSI 2023 Menjaga Warisan Dunia Menebar Sejahtera

Dadang mengatakan, kendala yang dihadapi saat ini adalah kekurangan tempat isolasi terpusat. Karena sampai dengan hari ini, Pemkot Depok hanya menyediakan satu tempat isolasi terpusat yakni di Guest House Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI) dengan kapasitas hanya 56 bed.

“Untuk makara UI, kami masih menunggu dari provinsi, Pak Gubernur (DKI). Kita sudah usulkan untuk penambahan isoter di Makara UI,” kata Dadang.

Baca Juga  Ini 7 Isu Strategis yang akan Dibahas Pertemuan Tahunan Global Tourism Forum 2022 di Bali

Terkait penyediaan isolasi terpusat di masing-masing kecamatan pun terkendala karena tiap-tiap wilayah masih mengejar target vaksinasi kepada warganya.

“Camat sedang memfokuskan untuk vaksinasi dan juga untuk tracing dan testing. Jadi kita isolasi terpusat tetap di PSJ dan Makara. Di berbasis masyarakat belum. Ada satu di wilayah Tapos mungkin sedang dijajaki tapi belum terealisasi,” kata Dadang.(*/cr2)

News Feed