oleh

Tanah Miring Bukit Senyum Longsor, Dua Pekerja Proyek Tewas Tertimbun

BATAM – Tanah miring di kawasan Bukit Senyum, Kelurahan Seraya, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) longsor, Jumat (8/1/2021) malam. Laporan dari pihak berwenang, ada tiga orang menjadi korban dalam peristiwa itu.

Informasi yang diperoleh dari Tim Basarnas Tanjungpinang, tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Lokasinya di area proyek pengerjaan batu miring di Perumahan Nagoya Vaelley RT 002 RW 005, Kelurahan Kampung Seraya, Batuampar, Batam.

Baca Juga  Inilah Rentetan Banjir dan Longsor di Indonesia

Kepala Basarnas Tanjungpinang, Mu’min mengatakan, pihaknya menerima informasi tanah longsor di Batam tersebut dari Kapolsek Batu Ampar, Kompol Nendra Madya Tias pada pukul 20.45 WIB.

Lokasi persis tanah longsor berada di samping Masjid Masjid Baitul Makmur, Bukit Senyum. Tiga korban yang tertimpa longsoran tanah merupakan para pekerja yang sedang mengerjakan proyek batu miring.

Adapun puncak longsornya tanah perbukitan itu diperkirakan terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Baca Juga  Sutradara Garin Nugroho Tampilkan Theater "The Planet – A Lament" di Holland Festival 2021

“Tim kami lima orang dari Pos SAR Batam langsung bergerak dan mulai melakukan proses evakuasi mulai pukul 21.45 WIB,” katanya seperti dikutip dari barakata.id, grup siberindo.co.

Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan personel gabungan dari Basarnas, Babinsa dan kepolisian setempat dibantu warga.

“Ada tiga pekerja yang tertimbun tanah longsor. Dari tiga pekerja itu, dua ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sedangkan satu orang selamat,” kata dia.

Baca Juga  Perkumpulan Urang Banten (PUB) Rancang Lembaga Masyarakat Adat Banten

Untuk diketahui, sejak awal tahun ini, wilayah Kota Batam nyaris setiap hari diguyur hujan. Sepanjang Jumat kemarin, hujan juga turun merata di Kota Batam.

Diduga, tingginya curah hujan membuat kondisi tanah di lokasi kejadian tidak stabil sehingga tanah di Bukit Senyum Batam itu longsor. Apalagi, di kawasan tersebut terdapat aktivitas cut and fill atau pemangkasan tanah bukit.(*)

Sumber: siberindo.co

News Feed