oleh

Pembukaan Kembali Pariwisata di Bali Terkendala Sejumlah Kendala

Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan pembukaan kembali pariwisata di Bali terkendala sejumlah kendala, seperti penerbangan, karantina, dan visa.

“Pemprov Bali sesungguhnya tak tinggal diam, kami terus berusaha berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Namun demikian, kita harus pahami bersama bahwa pusat punya pertimbangan tersendiri,” katanya saat menjadi narasumber dialog di Denpasar, Jumat (17/12/2021) dilansir beritasatu.com.

Sebagai pihak yang berkecimpung dalam bidang pariwisata, Wagub yang biasa disapa Cok Ace menegaskan bahwa dirinya merasakan hal yang sama dengan pelaku pariwisata lainnya.

“Oleh sebab itu, kami terus berusaha memperjuangkan aspirasi yang berkembang,” ucapnya pada dialog bertajuk “Bangkitkan Pariwisata Bali di Tengah Pandemi”.

Baca Juga  Ketum SMSI Dengarkan Paparan Kajati DKI Jakarta

Ia telah memetakan sejumlah faktor yang menghambat arus kedatangan wisatawan. Untuk kedatangan wisatawan domestik, dari pantauannya memang telah mengalami peningkatan, bahkan data terakhir telah menyentuh angka 13.000 per hari.

“Tadi saya bertemu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beliau mengatakan bahwa tidak seluruh rombongan bisa terbang ke Bali karena pesawat penuh,” ujar Ketua PHRI Bali itu.

Ia menilai kondisi ini perlu segera dievaluasi oleh otoritas perhubungan agar penumpang yang hendak ke Bali tidak sampai terkendala penerbangan.

Baca Juga  Ini 7 Isu Strategis yang akan Dibahas Pertemuan Tahunan Global Tourism Forum 2022 di Bali

Sementara untuk kendala kedatangan wisatawan mancanegara, ia menginventarisasi beberapa kendala, antara lain syarat penerbangan langsung, penerbangan, lama waktu karantina, dan aturan pengurusan visa.

Dia mengatakan syarat penerbangan ke Bali perlu dievaluasi karena tidak mungkin perusahaan penerbangan mau memberangkatkan pesawat yang hanya mengangkut 10 atau 20 penumpang.

“Ini yang perlu dievaluasi, harus ada hub di mana pesawat itu bisa menambah penumpang ke Bali. Misalnya kita tetapkan sejumlah negara sebagai hub seperti Singapura atau alternatif lain,” imbuhnya.

Jika tidak demikian, ia memperkirakan akan sulit ada penerbangan internasional yang masuk ke Bali. Faktor lainnya adalah kendala dalam pengurusan visa.

Baca Juga  Partai Gerindra Salurkan 15 Ribu Paket Sembako ke Korban Banjir di Wilayah Jawa Tengah

Terkait dengan kendala ini, ia sudah menyampaikan langsung kepada Menparekraf Sandiaga Uno dan telah memperoleh solusi bahwa akan ada penambahan jatah kuota 250 per hari khusus untuk tujuan Bali.

Kendati jumlah kunjungan wisatawan domestik belakangan ini menunjukkan peningkatan, Panglingsir (Tokoh) Puri Agung Ubud ini tetap berharap wisatawan mancanegara datang ke Bali.

“Kita tak membeda-bedakan, tetapi segmen pasarnya memang berbeda. Kalau domestik, tempat menginap mereka terkonsentrasi di Bali selatan, sedangkan wisatawan mancanegara sebarannya lebih merata,” terangnya.(*/cr2)

News Feed