Bogor – Pergerakan pasar tanpa kantong plastik di pasar tradisional diperkirakan akan berdampak pada penurunan penggunaan plastik. Ada juga keuntungan bagi pedagang karena mereka dapat mengurangi biaya produksi plastik.
Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Tiza Mafira, Senin (13/12/2021). Ia pun mengapresiasi terhadap program Pasar Bebas Plastik yang baru saja diluncurkan Wali Kota Bogor, Bima Arya di Blok F, Pasar Kebon Kembang, dilansir beritasatu.com.
Tiza menilai, kenapa pasar tradisional dianggap penting, hal itu tidak terlepas dari kenyataan yang ada. Tercatat, ada 70 persen masyarakat di Indonesia masih berbelanja di pasar tradisional.
“Pasalnya, dari segi produk lebih segar, lebih lokal, dan lebih beragam. Bahkan, semakin popular, tidak tergerus dari modernitas tetapi terdampak modernitas yang mengerikan,” ungkapnya.
Dia memaparkan, berdasarkan hasil penerapan bebas kantong plastik pertama di salah satu pasar di Jakarta dalam kurun waktu enam bulan, jumlah kios yang menggunakan plastik berkurang sebesar 57 persen.
“Sementara jumlah konsumen yang membawa kantong belanja sendiri naik sebesar 150 persen,” katanya.
Hasil riset lainnya, setiap bulan Pasar Kebon Kembang di Kota Bogor menggunakan kresek sebanyak 80.000 lembar dan Pasar Baru Bogor sebanyak 600.000 lembar kresek.
Program Diet Kantong Plastik bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mulai mengurangi plastik sekali pakai dilakukan di dua pasar, yakni di Pasar Kebon Kembang dan Pasar Baru Bogor.
“Di Jakarta ada pedagang yang sampai memberikan testimoni, biasanya dia mengeluarkan uang sebesar Rp 500.000 hingga Rp 600.000 per bulan untuk member kantong kresek bagi para konsumennya,” katanya.
“Sekarang malah lebih hemat karena konsumennya sudah membawa tas belanja dari rumah. Semangat inilah yang juga bisa dilakukan di Kota Bogor,” sambung Tiza.
Tiza juga menegaskan, hal ini bukanlah program jangka pendek, melainkan memerlukan waktu yang lama dan kolaborasi banyak pihak dengan tujuan memiliki hasil yang dampaknya bisa dirasakan hingga bertahun-tahun ke depan.
Dengan kebijakan tersebut, dia berharap agar pasar tradisional di Kota Bogor menjadi lebih berdaya, lebih berkarakter dan bebas dari plastik sekali pakai.(*/cr2)