Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pemerintah terus berusaha mencapai target vaksinasi 2 juta dosis per hari. Saat ini, capaian vaksinasi masih pada kisaran 1,2 juta hingga 1,4 juta dosis suntikan per hari.
“Jadi kita sedang proses ke arah sana (2 juta suntikan per hari) dan memastikan stok ketersediaan vaksin Covid-19,” kata Nadia saat dihubungi Beritasatu.com, Rabu (25/8/2021).
Nadia menyebutkan, target 2 juta dosis suntikan per hari belum terealisasi karena masih ada kebijakan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurutnya, dengan sejumlah pembatasan, sehingga tidak bisa melakukan mobilitas secara optimal untuk sasaran vaksinasi. Namun, dengan ada penurunan kasus Covid-19, Kemkes terus membuka layanan vaksinasi terutama khususnya untuk puskesmas. Pasalnya, selama ini peran puskesmas lebih fokus pada penanganan kasus Covid-19 untuk upaya testing dan tracing.
“Jadi pasti puskesmas akan kita optimalkan keterlibatan dalam hal vaksinasi,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Nadia, Kemkes juga membuka sentra vaksinasi di rumah sakit dan tenaga kesehatan (nakes) menjadi relawan yang selama ini menangani pasien Covid-19 akan diterjunkan menjadi vaksinator.
“Relawan diterjunkan ke lapangan ini bertahap ya, mulai September dengan melihat situasi Covid-19,” ucapnya.
Kendati demikian, Nadia menegaskan, dengan segala upaya ini untuk mencapai target pelaksanaan vaksinasi tuntas pada April 2022. “Desember 2021 ini baru 90% yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan April 2022 tuntas,” tandasnya.
Selanjutnya, Nadia juga menjelaskan, saat ini vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia cukup banyak, tetapi setiap kedatangan vaksin jadi maupun vaksin setengah jadi memerlukan proses. Dalam hal ini, ketika kedatangan vaksin jadi tentu ada proses pemeriksaan kualitas dari vaksin yang diterima yang membutuhkan waktu beberapa hari.
Sedangkan untuk memproduksi vaksin setengah jadi, maka Bio Farma membutuhkan waktu 3 sampai 4 minggu. Dengan begitu, vaksin yang diterima pada Agustus ini, tentu 50% digunakan pada September 2021 mendatang. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.com