oleh

Indonesia Masih Terbatas Dalam Produksi Produk Halal

Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia selama ini masih menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia. Namun, kontribusi Indonesia sebagai produsen produk halal dunia tergolong masih minim, di mana nilai ekspor produk Indonesia baru berkisar 3,8% dari total pasar produk halal dunia.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat memaparkan, konsumsi produk halal masyarakat Indonesia khususnya di sektor makanan dan minuman halal di 2019 mencapai US$ 144 miliar, menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di dunia pada sektor tersebut.

Baca Juga  Industri 4.0 Diyakini Dapat Wujudkan RI Masuk 10 Besar Ekonomi Global

Sedangkan untuk sektor pariwisata ramah muslim, pengeluaran penduduk Indonesia mencapai US$ 11,2 miliar atau terbesar ke-6 di dunia. Pada sektor fashion muslim, Indonesia juga merupakan konsumen terbesar ke-3 di dunia dengan total konsumsi US$ 16 miliar. Sedangkan untuk sektor farmasi dan kosmetik halal, Indonesia berada di posisi ke-6 dan ke-2 dengan total pengeluaran masing-masing US$ 5,4 miliar dan US$ 4 miliar.

“Indonesia merupakan pasar yang menentukan dalam sektor ekonomi syariah, khususnya pada sektor industri halal. Ini didorong oleh posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Namun, kontribusi Indonesia sebagai produsen produk halal dunia masih perlu ditingkatkan, di mana hal ini tercermin dari nilai ekspor produk halal Indonesia yang baru sekitar 3,8% dari total pasar produk halal dunia,” kata Sutan Emir Hidayat dalam webinar “Driving the Growth of the Halal Industry in the New Normal Economy”, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga  Mensos: Salurkan Bantuan Sosial Tunai Untuk Mei dan Juni

Dikatakan Sutan, saat ini ekonomi syariah telah menjadi daya tarik baru dalam perekonomian global. Hal ini juga didukung dengan tren populasi penduduk muslim global yang terus meningkat. Pada 2020, jumlahnya mencapai sekitar 1,9 miliar jiwa. Angka ini diperkirakan terus bertambah hingga mencapai 2,2 miliar jiwa atau 26,4% dari total populasi dunia di 2030. “Kondisi ini juga mencerminkan peluang pengembangan ekonomi syariah yang besar, khususnya pada sektor industri halal yang dapat memberikan nilai tambah tinggi bagi perekonomian, dan juga memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” kata Sutan. (*/cr2)

Baca Juga  Sekjen Gerindra Ajak Partai Lain Dukung Prabowo: Kita Harus Bersama Membangun Indonesia

Sumber: beritasatu.com

News Feed