Harga emas melemah pada perdagangan Senin (30/8/2021) setelah menyentuh level tertinggi 4 minggu sebelumnya karena penguatan dolar dari posisi terendahnya. Sementara investor menunjukkan kehati-hatian menjelang rilis laporan pekerjaan utama AS akhir pekan ini.
Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$ 1.808,67 per ons setelah menyentuh level tertinggi sejak 4 Agustus. Adapun emas berjangka AS terkoreksi 0,4% pada US$ 1.812,2.
Harga emas naik setelah pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada konferensi ekonomi tahunan Jackson Hole pada Jumat. Powell mengatakan pengurangan program pembelian obligasi bank sentral AS bisa terjadi tahun ini, tetapi tidak memberikan indikasi waktu yang tepat, sehingga membat emas menguat.
Namun emas yang turun karena indeks dolar, yang merosot ke level terendah hampir 2 minggu setelah pidato Powell. “Pasar mulai merasakan akan ada beberapa pengurangan stimulus tahun ini, tetapi mungkin tidak dengan agresivitas yang menakuti pasar,” kata analis Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Wyckoff mengatakan investor tetap berhati-hati menjelang rilis laporan nonfarm payrolls AS Jumat (3/9/2021) karena bisa membebani emas minggu ini. Sejumlah analis memprediksi, lapangan pekerjaan akan bertambah pada Agustus sehingga membuat pejabat Fed lebih hawkish (agresif) dan menjauh dari kebijakan moneter ultra-mudah.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun Kepala Penelitian Julius Baer, Carsten Menke mengatakan komentar pada konferensi Jackson Hole seharusnya tidak memiliki dampak mendasar pada emas dan perak. “Kami tetap yakin tentang pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lonjakan inflasi sementara, menyebabkan harga emas dan perak agak tertekan,” kata Menke, mencatat bahwa inflasi dan pemulihan ekonomi adalah pendorong utama pasar.
Sementara perak turun 0,3% menjadi US$ 23,93 per ons, platinum melemah 0,3% menjadi US$ 1.004,48 dan paladium naik 2,5% menjadi US$ 2.479,50. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.com