Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mencegah banjir akibat seringnya tsunami, terutama di kawasan pesisir utara Jakarta.
Salah satunya dengan pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir Ibu Kota. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan tanggul NCICD sejak tahun 2016 hingga 2019, kemudian dilanjutkan kembali di tahun 2021, dengan target total sepanjang 790 meter dilansir beritasatu.com.
“NCICD merupakan proyek strategis nasional untuk membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta. Selain untuk menanggulangi banjir rob, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir Utara Jakarta serta perbaikan lingkungan,” ujar Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, di Kantor Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/12/2021).
Saat ini, kata Yusmada pembangunan tanggul NCICD terkendala tingginya pasang laut yang terjadi sejak Jumat, 3 Desember 2021 di beberapa area seperti Jl. Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda. Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dan mulai surut di siang hingga malam hari.
Namun demikian, tutur Yusmada, proses pembangunan tanggul NCICD akan terus diupayakan secara berkelanjutan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, terutama para stakeholder yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD.
“Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul. Sehingga target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai,” terang dia.
Selain mengandalkan tanggul pantai NCICD, lanjut Yusmada, Dinas SDA juga berencana akan membangun 2 sistem polder pesisir untuk mencegah banjir rob. Kedua sistem polder ini adalah polder Kamal dan polder Marunda, yang pembangunannya terdiri dari pintu air, pompa, dan waduk.
“Kedua polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses,” pungkas Yusmada.
Banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air lau, terutama jika Tinggi Muka Air (TMA) laut melebihi +240 PP. Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50 cm.
Pemprov DKI memang terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai NCICD Stage A di kawasan pesisir utara Jakarta. Tanggul pantai merupakan solusi untu mengatasi banjir di Jakarta yang disebabkan oleh air laut pasang atau banjir rob.
“NCICD Stage A merupakan proyek strategsi nasional membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta yang menjadi kewajiban pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta,” tulis Pemprov DKI Jakarta dalam akun twitter @DKIJakarta yang dikutipBeritasatu.com, Minggu (19/9/2021).
Pemprov DKI Jakarta menerangkan panjang trace dari tanggul pengaman pantai ini adalah 46,212 km. Dari jumlah tersebut yang sudah dibangun sepanjang 12,664 km dan yang belum dibangun sepanjang 33,548 km. Dari jumlah yang belum dibangun, sepanjang 11,080 km akan menjadi tugas Kementerian PUPR dan sepanjang 22,468 km menjadi tugas Pemprov DKI Jakarta.
Wilayah yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR adalah Pantai Kamal-Dadap, Cengkareng Drain, Muara Baru, Ancol Hilir, dan Kalibaru. Sementara lokasi pembangunan yang dilakukan Pemprov adalah Kamal Muara, Muara Angke, Sunda Kelapa, Tanjung Priok, dan Kali Blencong. Untuk Sunda Kelapa rencana dengan KPBU.
NCICD, menurut pihak Pemprov DKI, memiliki sejumlah manfaat, yakni upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir utara Jakarta, penanggulangan banjir rob di Jakarta, perbaikan lingkungan, menahan air laut akibat gelombang pasang air laut/banjir rob, mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir rob, dan batas jelas pengembangan daratan di kawasan pesisir.
Untuk perkembangan pembangunan tanggul NCICD yang dilakukan Pemprov DKI adalah pada tahun 2021 menargetkan, pembangunan tanggul pantrai di Kamal Muara dengan panjang 790 meter.
“Di mana 600 meter sudah dibangun 2016-2019 dan rencana 2021 sepanjang 190 meter. Nantinya akan tersambung dengan tanggul NCICD Pantai Kamal-Dadap yang menjadi kewenangan pemerintah pusat,” kata Pemprov DKI.
Perkembangan lain adalah telah dibangun tanggul NCICD oleh Dishub DKI Jakarta di Muara Angke dengan panjang 150 meter dan sisanya dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), yakni Nizam Zachman Timur dengan panjang 3.492 meter, Kamal Muara dengan panjang 600 meter dan Kali Blencong dengan panjang 1.618 meter.(*/cr2)