oleh

Cuaca Ekstrem Masih Berlangsung, Masyarakat Kota Bogor Diminta Waspada

Bogor – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta warga memperkuat kewaspadaan terhadap bencana karena kondisi cuaca ekstrem akan berlanjut hingga Februari 2022

Hal itu dikatakan Dedie usai menerima laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem masih berlangsung dan menerima laporan beberapa kejadian bencana di Kota Bogor, dilansir beritasatu.com.

“Seiring dengan perkembangan dan situasi cuaca, BMKG menyatakan bahwa kondisi cuaca ekstrem belum akan berhenti kemarin. Kita harus waspadai kemungkinan terjadinya lagi angin puting beliung dan curah hujan tinggi,” kata Dedie, Rabu (26/1/2022).

Masyarakat pun diimbau untuk menghindari lokasi–lokasi yang rawan terdampak cuaca ekstrem. Seperti misalnya ruas jalan yang memiliki banyak pohon besar, hingga masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor.

Baca Juga  Saat Lebaran di Bandung Jenderal Dudung Gendong Cucu

“Saya juga sudah meminta kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) khususnya untuk kembali mengontrol pohon – pohon yang saat ini dikategorikan memiliki risiko rawan patah atau tumbang dan pohon – pohon yang berumur tua,” paparnya.

Kepada masyarakat yang berada di bantaran kali atau sungai, Dedie meminta untuk senantiasa waspada. Masyarakat diminta membantu menjaga kelestarian lingkungan. Semisal tidak membuang sampah sembarangan.

“Jadi kalau pun terjadi cuaca ekstrem, mau itu curah hujan tinggi ataupun yang lain tidak menimbulkan banjir yang berkepanjangan,” sahutnya.

Baca Juga  Vaksinasi Cacar Monyet Tidak Menyebar seperti Covid-19

Masih kata Dedie, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam mengemban ilmu mitigasi bencana. Paling tidak, masyarakat bisa memahami dan lebih waspada ketika potensi atau resiko bencana ini muncul.

“Harus ada pengetahuan masyarakat soal itu. Misalnya bagi mereka yang tinggal dekat dengan pohon – pohon besar yang rawan tumbang atau patah. Atau masyarakat yang tinggal di bantaran, jangan membangun bangunan yang menambah beban TPT (Tembok Penahan Tanah). Mudah – mudahan masyarakat bisa lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem ini,” harapnya.

Baca Juga  Prihatin Dengan Warga Masyarakat Korban Banjir, SMSI Bantu Puluhan Sak Semen dan Sertu Untuk Beton Jalan

Sebelumnya, Sebanyak 21 titik bencana akibat hujan disertai angin kencang di Kota Bogor yang terjadi pada Senin (24/1/2022) sore. Dilaporkan 35 kendaraan rusak dan 9 rumah atapnya terbang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theo Patrocinio Freitas mengatakan, BPBD Kota Bogor mencatat ada 21 titik bencana yang terjadi baik pohon tumbang dan bencana angin kencang.

“Hasil data sementara kejadian bencana yang paling banyak adalah titik pohon tumbang 13 kejadian, atap terbawa angin 4 kejadian, 1 peristiwa kebakaran, dan 3 peristiwa lainnya,” kata Theo, Selasa (25/1/2022).(*/cr2)

News Feed