Sejak tahun lalu layanan telemedicine menjadi alternatif populer bagi masyarakat yang ingin melakukan konsultasi kesehatan tanpa perlu datang ke klinik. Langkah ini bermanfaat untuk menghindari kerumunan saat mengantre pemeriksaan kesehatan atau pengobatan. Selain itu, telemedicine bisa datang ke rumah pelanggan yang membutuhkan layanan kesehatan.
“Lebih praktis. Tinggal buka website, pilih layanan yang diinginkan, petugas kesehatan akan datang. Mereka sudah divaksin dan menerapkan protokol kesehatan ketat,” ujar Medical Advisor Dokterlink, dr. Willy Setiawan dalam keterangan tertulisnya Jumat (17/9/2021).
Salah satu contoh telemedicine adalah layanan kesehatan Dokterlink. Klinik kesehatan yang berpusat di Jakarta ini menyediakan berbagai macam pelayanan mulai tes Covid-19, infus dan injectbooster, vaksin influenza, hingga khitan. Teknik dan teknologi khitan yang disiapkan beragam. “Yang paling banyak di-request khitan powerlem, yakni prosedur khitan tanpa suntik dan tanpa jahit, sehingga pasien tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” kata Willy.
Sementara untuk infus dan injectbooster, ada beberapa pilihan seperti inject booster vitamin C atau Zinc. “Misal tidak mau disuntik, alternatifnya infus. Volume obatnya lebih banyak dan tidak terlalu nyeri seperti disuntik,” katanya.
Willy mengatakan Dokterlink tidak mensyaratkan batas minimal orang. Jadi misal per rumah hanya satu orang saja, Dokterlink bisa melayani. “Layanan di rumah saja yang diberikan oleh Dokterlink ini sebenarnya sudah ada sejak Februari 2019 silam sebelum pandemi pandemi meledak. Kami kemudian menambah layanan tes Covid-19,” tuturnya.
Menurut dia, layanan kesehatan di rumah ini tidak mahal. Bahkan bagi yang tinggal di Jakarta, tidak perlu mengeluarkan biaya transpor bagi tenaga medis yang datang. “Bukan hanya di rumah, tapi bisa gedung perkantoran, sekolah, atau bahkan event. Saat ini layanan kami memang masih terbatas di wilayah Jabodetabek saja,” ujar Willy. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com
